H. Imam Utomo Serahkan Sembako bersamaan dengan peresmian tiga gedung baru di malang
Malang - Pimpinan Palang Merah Indonesia( PMI) Provinsi Jawa Timur H. Imam Utomo S menyerahkan dorongan sembako kepada para sukarelawan PMI Kota Malang. Ini bersamaan dengan peringatan Hari Palang Merah serta Bulan Sabit Merah sejagat bertepatan pada 8 Mei. Dikala itu PMI Kota Malang mempersiapkan 100 paket sembako. Lebih dahulu Imam Utomo meresmikan Gedung PMI Kabupaten Malang serta Pelantikan Pengurus PMI Kab. Malang buat periode 2024- 2029
Palang Merah Indonesia( PMI) Kabupaten Malang meresmikan 3 gedung baru bersamaan dengan peringatan Hari Palang Merah Internasional, pada Rabu( 8/ 5/ 2024).
3 gedung tersebut merupakan markas PMI Kabupaten Malang yang berlokasi di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang serta 2 gedung Unit Tranfusi Darah( UTD) yang terletak di Kecamatan Kepanjen serta Kecamatan Lawang.
Pembangunan gedung ini dicoba supaya pelayanan yang diberikan PMI Kabupaten Malang dapat lebih baik serta mencapai akreditasi dengan jenis besar. Selaku data, akreditasi PMI dibedakan jadi 3 jenis, ialah Pratama buat nilai 21- 50, Madya buat nilai 51- 80, serta Utama buat nilai di atas 80.
“ Dikala ini, seluruh organisasi serta satuan itu diakreditasi serta dilihat kemampuannya. Jika nilainya di dasar 70 itu berarti kurang baik. Jadi wajib di atas 70. Jika dapat di atas 90 semacam Cabang Ponorogo,” ucap Pimpinan PMI Provinsi Jawa Timur, Imam Utomo.
Sepanjang ini, dia memperhitungkan kinerja PMI Kabupaten Malang telah lumayan bagus. Dia pula mengapresiasi para sukarelawan yang kilat paham, apalagi ikut menolong masyarakat yang terserang bencana di luar daerah Kabupaten Malang.
“ Saat ini capaiannya telah bagus, wajib dipertahankan,” kata Imam.
Pimpinan PMI Kabupaten Malang, Jajuk Rendra Kresna menyebut terdapat sebagian persyaratan yang wajib dipadati buat akreditasi. Salah satunya merupakan gedung PMI wajib dapat menunjang proses pengelolaan darah yang telah didonorkan warga. Pengelolaan ini nantinya pula hendak memilah mana darah yang layak serta yang tidak layak.
“ Gimana gedung itu nanti( mempunyai sarana) buat darah itu berproses. Dari mana hingga ke mana itu wajib terdapat di situ,” kata Jajuk.
Dia pula berkata gedung UTD di Kecamatan Lawang sudah direnovasi supaya pendonor yang berdomisili di Malang Utara tidak butuh jauh- jauh ke Kepanjen buat mendonorkan darah mereka. Tetapi, proses pengelolaan darah masih dicoba di Kepanjen sebab alat- alatnya sangat mahal.
“ Buat mengelola obat senantiasa di Kepanjen mengingat alatnya sangat mahal. Kami ini kan mandiri, jika ngomongin bayaran, ya besar,” kata Jajuk.
PMI Kabupaten Malang pula berencana mendirikan gedung buat sukarelawan yang berlokasi di balik gedung markas. Gedung sukarelawan ini berperan buat berikan wadah untuk 3 ribu sukarelawan yang hendak berdiskusi serta berkoordinasi terpaut kegiatan- kegiatan mereka.
“ Kami masih memiliki satu tanggungan gedung yang hendak kami persembahkan buat sukarelawan. Tanpa mereka, kami tidak dapat apa- apa,” tutup Jajuk.
perintis.co.id